LightBlog

21/10/16

Ahok Masih Teratas, Agus Mengejar

JAKARTA, PP - Laju elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kancah Pilgub DKIterbilang moncer. Belum genap sebulan sejak memutuskan jadi cagub, tingkat keterpilihan Agus yang berpasangan dengan Sylviana Murni sudah melampaui pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Cagub petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kini dipepet Agus.

Melejitnya elektabilitas Agus itu terlihat dari hasil survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang dirilis di kantornya, Jakarta, kemarin. Peneliti SMRC Sirojudin Abbas mengatakan, pada 1-9 Oktober lalu, pihaknya melakukan jajak pendapat kepada 648 warga DKI yang akan mengikuti Pilgub DKI nanti. Survei menggunakan metode sampling acak bertingkat dengan margin error 3,6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Apa hasilnya? "Dari tiga pasang cagub DKI, pasangan Agus-Sylvi berada di posisi ke dua dengan raihan 22,3 persen," kata Sirojudin, saat memaparkan hasil surveinya. Pasangan Anies-Uno ada di posisi buncit dengan 19,4 persen sementara pasangan petahana Ahok-Djarot masih unggul dengan 44,4 persen. Keunggulan Ahok didasarkan pada prestasi kinerja Ahok selaku petahana. Ada pun sebanyak 13,4 persen masih belum tahu akan memilih siapa atau masih merahasiakan pilihannya. Diketahui sebanyak 70 persen responden menyatakan kemungkinan besar tidak akan mengubah pilihannya.

Kondisi ini, lanjut Abbas, jadi tantangan bagi Agus dan Anies. Soalnya, Ahok-Djarot sudah unggul lantaran kinerjanya diketahui publik. Bagaimana caranya? Dia bilang butuh upaya luar biasa untuk mengejar ketertinggalan. "Yang bisa mereka lakukan adalah bagaimana meningkatkan kualitas masyarakat Jakarta," ujarnya.

Hasil ini tentu cukup mengagetkan. Soalnya, sebagian besar orang mengira pesaing terberat Ahok adalah pasangan Anies-Uno. Survei-survei sebelumnya juga menkonfirmasi perkiraan ini. Pasangan yang diusung Geindra dan PKS ini diuntungkan faktor etnis dan agama. Namun, dari hasil survei terbaru, ternyata kondisinya berubah. Ahok kini yang dipepet Agus. Ke depan, bukan tidak mungkin Agus jadi pesaing terberat Ahok.

Kenapa pasangan ini bisa melejit? Pakar politik dari LIPI Prof Syamsuddin Haris bilang, elektabilitas Agus melejit karena faktor popularitas, enak dipandang dan nama besar ayahnya, SBY. Dari hasil survei, tingkat popularitas Agus memang mencapai 89 persen menyalip Anies dan Sandi yang ada di angka 79 persen dan 65 persen. Selain itu, pemberitaan media nasional terhadap Agus-Sylvi begitu masif. Hampir tiap hari ada saja kegiatan yang dilakukan pasangan tersebut, entah itu lari pagi atau bertemu warga di kampung dan pasar.

Bagaimana tanggapan Agus? AHY mengaku sumringah dan bersyukur dengan hasil survei ini. Namun, Agus mengaku tak mau cepat puas. "Saya akan terus melakukan banyak hal untuk bisa meningkatkan elektabilitas. Karena itu penting, kami masih punya waktu. Perjuangan masih lama dan saya tetap optimistis," kata Agus di Balai Hermina, Mampang, Jakarta Selatan, kemarin.

Sementara anggota tim pemenangan Anies-Uno, M Taufik mengaku tak mau ambil pusing dengan hasil survei ini. Dia mengaku tak akan terlalu serius menanggapi hasil survei SMRC. Pasalnya hasil survei tidak mencerminkan realitas pemilihan warga DKI. Selain itu, dia menilai SMRC adalah lembaga survei milik salah satu paslon. Ditanya kandidat mana, Taufik tidak mau mengungkap.

"Jadi kami biasa saja. Saya yakin hasilnya jauh itu dari fakta lapangan. Kalau menurut kami, suara publik pada Anies Sandi justru makin tinggi," kata Taufik di posko pemenangan Anies-Uno, Menteng, Jakarta, kemarin.

Ketua DPD DKI Gerindra ini menilai hasil survei tidak logis. Apalagi survei dilakukan sebelum geger Surat Al-Maidah yang memojokkan Ahok. Dengan adanya kasus itu, kata dia, seharusnya elektabilitas Ahok-Djarot turun. "Itu, kan tidak logis. Logika sederhana saja itu lho," pungkasnya. ***
Adbox