LONDON, RT - Produsen pesawat dan kereta asal Kanada, Bombardier, mengumumkan pemangkasan jumlah pegawai untuk kedua kalinya pada 2016 ini, yakni sebanyak 7.500 posisi pekerjaan. Sekitar dua pertiga jumlah pegawai yang terkena PHK berasal dari divisi kereta api, yakni Bombardier Transportation.
Pemangkasan jumlah pegawai ini akan memakan biaya restrukturisasi sebesar antara 225 juta hingga 275 juta dollar AS pada kuartal IV 2016 dan 2017 mendatang. Terkait alasan pemangkasan jumlah pegawai, Bombardier menyatakan terlalu banyak lokasi pabrik yang memproduksi komponen yang serupa.
Pada Februari 2016 lalu, Bombardier merumahkan 7.000 pegawai. Hampir separuh dari jumlah pegawai yang terkena PHK berasal dari divisi kereta api, yang menyerap banyak tenaga kerja di Eropa. Gelombang pemangkasan jumlah pegawai yang terakhir kali termasuk di antaranya pada 2.000 pegawai di Kanada dan 1.500 orang di antaranya berlokasi di Quebec.
CEO Bombardier Alain Bellemare menyatakan pihaknya mengambil upaya ini karena ingin menyelamatkan pekerjaan di Kanada. Dengan melakukan pengurangan jumlah pegawai, Bombardier menyatakan bisa merampingkan operasional administratif dan non-produksi, serta bisa melakukan reorganisasi terhadap kegiatan perancangan, enjiniring, dan manufaktur dengan menciptakan pusat-pusat unggul yang baru. "Kami memahami bahwa ini adalah keputusan yang sulit. Akan tetapi, yang terjadi pada akhirnya adalah perusahaan yang lebih ramping dan kuat," ungkap Bellemare.
Bombardier memiliki eksistensi yang kuat di Irlandia Utara. Di sana, ada sekitar 6.000 pegawai Bombardier dan bisnis tersebut menyumbang 10 persen ekspor manufaktur Irlandia Utara. Bombardier memproduksi struktur-struktur utama pesawat di sana, termasuk sayap dan fuselage. Adapun di Inggris, Bombardier memiliki sekira 3.500 pegawai yang bekerja di 8 pabrik dan 23 lokasi layanan, termasuk di Crewe, Plymouth, Derby, dan Burton-on-Trent.