LightBlog

12/04/17

Penyakit IMS Rentan Terkena HIV

Prabumulih, RT - Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes), meminta kepada seluruh warga, agar selalu menjaga kesehatannya dan tidak melakukan kegiatan seksual yang menyimpang, hal itu karena berdasarkan data, sudah ada sebanyak 152 warga yang tinggal di Prabumulih, terindikasi menderita penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).

Tentunya, hasil pendataan tersebut terpantau dari kunjungan pasien disejumlah layanan kesehatan yang ada bumi seinggok sepemunyian ini, seperti di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pasar I dan II, Patih Galung, Prabumulih Barat, dan Puskesmas Prabumulih Timur. Demikian diungkapkan oleh Kepala Dinkes Kota Prabumulih, dr Happy Tedjo TS, (12/4).

Menurutnya, ratusan pengindap penyakit tersebut masih terus dipantau perkembangan kesehatannya. Para penderita penyakit IMS tersebut berpotensi terjangkit virus HIV jika tidak ada perubahan prilaku seks.
“Data Dari ruang arsip Dinkes Kota Prabumulih diketahui 16 orang positive HIV. Pasien pasien tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Kota Prabumulih, Kabupaten PALI, Kabupaten Muara Enim, dan  Kabupaten Ogan Ilir. Para pasien kini sedang menjalani pengobatan secara intensif karena jenis penyakit infeksi butuh jangka waktu yang cukup lama untuk pemulihan," katanya.

Diketahui jenis penyakit IMS tersebut, Sypilis (raja singa), gonorhoe (kencing nanah), kalmidia, herpes simpleks, dan jengger ayam (condiloma akuminata). "Penderita biasanya mengalami gejala perih, nyeri dan panas saat buang air kecil.gatal di sekitar kelamin keluar cairan berbeda dari biasanya  bias memalui kemaluan ataupun anus, tumbuh kutil di sekitar kemaluan dan kantung testis membengkak," bebernya.

Katanya, para pendeita IMS sangat rentan terkena virus HIV/AIDS. Penyebaran virus HIV lebih cepat 40 persen pada penderita penyakit IMS dan 60 sampai 80  persen melalui suntikan, pisau cukur yang tidak steril atau berulang kali pemakaiannya. "Dan paling penting, tidak melakukan perbuatan seksual yang menyimpang," tandasnya.

Dalam rangka penangulangan penyakit IMS, pihak Dinas Kesehatan melalui KB telah melalukan program penyuluhan yang melibatkan LSM. "Kita jalin kerjasama dengan Komisi penanggulangan AIDS (KPA). Pihak KPA  yang natinya akan mendata serta mensosialisasikan bagaimana cara meminimalisir tingkat pertumbuhan penyakit IMS dan HIV, sedangkan pihak Dinkes hanya fokus untuk pengobatan, yang jelas kita saling sinergi," pungkasnya. (01).
Adbox