Prabumulih, RT – Membuka usaha ternyata, tidak sesulit yang dibayangkan banyak orang, yang pastinya, semangat dan kemauan, menjadi modal yang utama, seperti yang dialami oleh Rahmatika (41), warga Kelurahan Wonosari, Jl Arjuna Gg Pelangi ini, memulai usaha rumahan membuat keripik singkong dengan penuh keyakinan, tak ayal usahanya kian hari semakin menarik minat pelanggan, untuk membeli keripiknya tersebut.
Berawal dari dorongan para sahabat serta tetangga di kiri dan kanan rumahnya, dirinya memberanikan membuka usahanya tersebut, hanya bermodal uang 100 ribu, dan tenaga dua orang yakni dirinya beserta ibunya, usahanya tersebut semakin oleh masyarakat. “Baru 3 hari kemarin kita ada pesanan dari Australia, itu karena kita memasarkan produk melalui media sosial (Medsos), sehingga banyak yang pesan, termasuk dari pulau jawa, ada juga yang memesan keripik buatan kita ini,” katanya pada wartawan, (15/4).
Diceritakannya dari modal uang Rp 600 ribu itu, dirinya memproduksi sebanyak 30 kilo keripik, hasilnya justru mengalami untung hingga dua kali lipat yakni senilai Rp 1,5 juta. “Sekarang kita sekali produksi sebanyak 100 kilo, yang menghasilkan 50 bungkus keripik singkong, satu bungkus kita jual antara Rp 75 – 80 ribu, sekarang produksi kita bisa mencapai 3 – 4 kali setiap minggunya,” bebernya.
Tak hanya memproduksi sendiri, dirinya juga melakukan antar pesanan langsung ke pelanggan, yang bisa mencapai 6 – 7 tempat setiap sorenya. “Kita biasa antar pada jam 3 – 4 sore hari, kalau ini biasanya dibantu oleh suami, untuk yang luar kota, kita kirim per paket, tentunya dengan menambah ongkos kirim, kalau ke luar negeri ongkosnya semakin besar, bisa sampai ratusan ribu, tergantung jarak tujuannya,” tandasnya.
Adapun kendala yang dihadapi, dirinya masih mengiris singkong untuk menjadi keripik dengan cara manual, atau belum menggunakan alat khusus, “Pastinya modal masih terbatas, lagipula usaha kita belum lama berjalan, tapi kita ingin mendapat bantuan sarana atau alat usaha dari pemerintah, nantinya akan kita coba lagi, minta bantuan, karena sebelumnya proposal kita belum direspon,” ujarnya.
Beragam komentar positif dari pelanggan keripik singkong Mami Tika ini, hal itu tak lepas dari pembuatan yang pastinya punya cara khusus. “Mulai dari pemilihan singkong, pengirisan, hingga penggorengan, harus diperhatikan dengan baik, termasuk permintaan pelanggan, karena mereka biasanya ada yang sangat pedas atau sebaliknya ingin tidak terlalu pedas, hal itu kita lakukan dengan baik, harapan kita, usaha keripik singkong ini dapat semakin berkembang lebih besar lagi,” pungkasnya. (01).