PRABUMULIH, RUBRIKTERKINI -- Setiap pekerjaan tak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Apalagi, sebagai aparatur sipil negara (ASN) atau abdi negara di korps bhayangkara harus rela dan siap di tempatkan di mana saja pun berada. Begitu juga sebaliknya dengan petugas kepolisian di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta ini. Terlebih lagi, cerita Kapolres Prabumulih, Witdiardi SIk MH dalam memimpin ratusan personel di lingkungan Mako Polres Prabumulih.
Menurut Kapolres Prabumulih, ketika menjalani tugas kesehariannya sebagai polisi dan terlebih lagi sejauh ini dipercaya sebagai orang nomor satu di lingkungan Polres Prabumulih. Sudah tentunya dinilai banyak orang cukup berat memikul beban atau pun tanggung jawab dan terlebih kini memimpin ratusan personel hingga ke polsek jajarannya.
Namun hal tersebut tidak berlaku bagi sang Kapolres Prabumulih, AKBP Witdiardi Sik MH. Dimana ia memulai karir kali pertama Sulawesi Tenggara dan sejumlah daerah lainnya. Dan, kemudian saat ini menjabat sebagai Kapolres Prabumulih. Itu hal tak mengurungkan niat sang ajudan komisaris besar polisi (AKBP) demi semata-mata menjalani tugas dan karir abdi negara hingga rela meninggal keluarga tercinta. Itu hal sesuai amanah dan perintah negara.
Kuncinya adalah harus ikhlas, kerja cepat dan kerja tuntas dalam bekerja. Apalagi, sebelum masuk polisi dan disumpah sebagai abdi negara. Ia memiliki prinsip harus siap menjalankan sumpah jabatan, segala resiko, dan termasuk juga siap di tempatkan dimana saja dalam menjalani tugas pimpinannya.
“Tidak berat dalam menjalani tugas sebagai polisi. Terlebih lagi saat ini dipercaya selaku Kapolres Prabumulih. Tak lain kuncinya adalah ikhlas dalam bekerja,” cerita Kapolres Prabumulih dilansir dalam perbincangan Podcast Jurnalis Jalan-jalan dari Host TVRI Sumsel, Rabu (5/4/2023) di Polres Prabumulih.
Selain ikhlas dalam bertugas, diakui alumni Akpol 2002, terutama ditambahi daya tahan dan daya kesesuaian dalam berdinas dimana saja berada. Tak ada perbedaan dalam menjalani tugas sebagai Kapolres Prabumulih dan kapolres daerah lain pernah dilakoninya. Dalam memimpin bawahannya di Polres Prabumulih sekarang tercatat 528 personel. Itu semuanya sekali lagi tak lain dan tak bukan adalah soal daya tahan serta daya kesesuaian itu sendiri.
Artinya, budaya atau kultur orang sumatera, juga pernah dirinya menjabat Kapolres Mukomuko, Polda Bengkulu tersebut. Sejatinya, dirinya selaku pimpinan harus dekat bersama masyarakat, seperti toko adat, toko agama, aparat penegak hukum (APH) dan pihak terkait lainnya. Sama halnya di Bumi Seinggok Sepemuyian diterapkan juga sekarang ini dalam berbagai program ke depan terbaiknya.
“Selain sejumlah program terbaiknya dilakukan personel saya tersprin. Saya juga terjun langsung menyapa masyarakat di berbagai daerah. Itu hal demi menyerap berbagai aspirasi mereka. Baik ngantor di desa dan kelurahan di hari libur,” aku sang kapolres dua melati dipundaknya demi menjalani tugas negara pernah waktu itu anaknya SMP pindah sekolah sepuluh kali.
Padahal di tuturnya, sang anak bersama keluarga tersayang tersebut sudah merasa nyaman tinggal di tempat itu. Namun, mau tidak mau dan suka tidak suka, keluarganya haruslah rela mengikuti dirinya menyangkut tugas negara bertugas di tempat baru itu. Dan, bahkan pada waktu itu dirinya pernah tiga kali berpindah tugas dalam setahun.
“Daerah Prabumulih ini mas, ada enam kecamatan dan 37 kelurahan/desa. Personel sudah dinilai ideal, meskipun kita masih kekurangan dua polsek lagi. Tetapi, bisa diperbantukan kawan-kawan kepolisian kita guna meminta kedua daerah belum memiliki polsek itu,” imbuh mantan Kapolres Mukomuko tersebut, selain masyarakat bisa melapor lewat SPKT Polres Prabumulih, pihalnya juga menyiapkan telpon Bantuan Polisi (Banpol) Polres Prabumulih serta Polda Sumatera Selatan.
Makanya, selain ia bertatap muka masyarakat menyampaikan berbagai pesan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), imbuh pria asal Provinsi Jawa Tengah ini. Di sini juga personel Bhabinkamtibmas sudah disiagakan di masing-masing desa dan kelurahan tersebut. Dimana, mereka menyerap aspirasi warga dengan melayani serta sekaligus mengayomi masyarakat binaan mereka. Sehingga, kalau ada kejadian, semacam dugaan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, di jalan lingkar, misalnya, belum lama ini. Petugasnya segera mungkin mengecek ke lokasi, beredar di media sosial (medsos) tersebut.
Karena itulah, lanjut kapolres, soal bijak bermedsos juga disampaikan pihaknya kepada warga. Periksa dulu kebenaran terkait informasi tersebut sebelum dishare. Jangan sampai menyalahi Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) dan ujung-ujungnya berurusan dengan hukum.
Apalagi, kata pria sederhana dan murah tersenyum tersebut, selain program ngantor kelurahan/desa. Polres juga mempunyai segudang informasi yang bisa didapati langsung oleh masyarakat luas, khususnya buat warga Kota Prabumulih. Seputaran informasi dan pelayanan Polres Prabumulih sudah bisa dicek dengan mendownload Aplikasi Super App. Ditambahkan juga kini sudah memiliki Studio Mini Podcast Polres Prabumulih, Instagram (IG), dan aplikasi media sosial lainnya. Terutama di Podcast Prabumulih, pihaknya sudah mengundang narasumber terkait menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas kepada masyarakat. Selain itu juga pihaknya bekerjasama kepada media televisi (TV), cetak dan online dengan menyampaikan segudang program Polres Prabumulih dibawah naungannya.
Terdiri dari Walikota Prabumulih, Kejaksaan Negeri (Kajari), Badan Narkotika Nasional (BBN) dan masih banyak lagi narasumber terkait lainnya.
“Makanya saya berpesan agar mereka (personel, red) kepolisian Polres Prabumulih teruslah berbuat kebaikan bagi warga di lingkungan tempat tinggal mereka. Dengan demikian, setidaknya masyarakat terasa manfaatnya dengan kehadiran kita,” tutup lelaki hobi mengoleksi motor klasik tersebut, seraya menyebutkan soal tanggap bencana alam pihaknya sudah bekerja sama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Prabumulih. (*)
Editor:Heru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar