LightBlog

10/12/23

Warga Gunung Kemala Keluhkan Proyek Pengaspalan Tak Sesuai AC-WC


PRABUMULIH, RUBRIKTERKINI -- Proyek Pengaspalan (Hotmix), Jalan Lintas Gunung Kemala – Payuputat menjadi bahan protes warga. Pasalnya dihari pertama pekerjaan sempat dihentikan warga, karena membuat lalulintas jalan tersebut macet.


“Harusnya pekerjaan seperti ini, ada Pemandu Keamanan (PK) untuk mengatur jalan, agar tidak macet” ujar salah satu warga yang melintas.


Tak hanya itu saja, proyek pengerjaan pengaspalan jalan sepanjang sekira 2,5 KM itu mendapat protes warga, karena ada dugaan oknum Kelurahan Gunung Kemala sunat uang PK yang sejatinya diserahkan ke pekerja yang ditugaskan menjaga alat berat penunjang proyek. dibicarakan salah satu Pekerja yang di tunjuk dari Kelurahan, menyebut hanya mendapat upah sebesar Rp.35 ribu/ alat.


“Biasanya kami bekerja ditempat lain, satu alat dibayar 100 ribu, sempat terkejut ternyata disini cuma dibayar 35 ribu” ujar Operator Tandem Roller saat dibincangi disela bekerja, Sabtu, 9 Desember 2023.


Pengaspalan jalan sekitar 2,5 KM itu, banyak dialihkan dijalan gang pemukiman warga yang diduga diarahkan pihak kelurahan, padahal jalan gang pemukiman warga yang dimaksud masih layak. Sementara beberapa jalan yang rusak tak menjadi prioritas.


Ditempat terpisah, PT DW selaku pelaksana proyek melalui Ridho Ening masih belum bisa memberikan jawabannya terkait hal itu.


Melihat Standar Aspar Mardi, selaku pengawas lapangan dimintai keterangan menyebut, pekerjaan hotmix jalan dilakukan dengan Asphalt Congreed Wearing Course (AC-WC) dengan ketebalan minimum 4 cm.


Warga Jalan Pelawi Dusun Prabumulih itu, sempat mengeluhkan stok aspal menuju titik nol yang kurang, hal itu bukan tanpa alasan. Pengaspalan dibeberapa gang yang diarahkan pihak kelurahan tampaknya menjadi alasan utama.  


Beberapa kejanggalan diduga tak sesuai standar AC WC yang dimaksud. Stok aspal yang disebut kurang, memaksa para pekerja mengurangi volume ketebalan aspal yang sempat diukur warga, dengan alat sederhana menunjukkan ketebalan 2,5 cm atau dengan kata lain kurang 1,5 cm untuk standar AC-WC yang dianjurkan.


Pengaspalan Tak Tepat Guna, Kekuasan jabatan nampaknya menjadi kekuatan utama yang digunakan pihak Pemerintah Kelurahan Gunung Kemala. Hal itu dinilai dari kemanfaatan dan prioritas jalan yang semestinya layak diperbaiki, namun dialihkan kejalan yang memiliki kepentingan pribadi.


Beberapa jalan yang diaspal, dinilai warga masih bagus dan masih berumur 2 tahunan, namun kebijakan yang dimiliki raja kecil ini, memaksa jalan kaluarga untuk menjadi prioritas.


Disisi lain ketua RW.03 Ambroni menyebut, dirinya telah memprioritaskan beberapa jalan gang yang dianggap layak. Namun semua keputusannya final ditangan Kelurahan.

“jalan itu (pengaspalan) memang kedalam (gang rusak), tapi dipindahkan ketempat lain. Seharusnya laporan proposal kami, perbaiki beberapa jalan di gang seperti di arah TK, tapi kami tidak bisa melawan lurah” sebutnya.(*) 


Editor:Heru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox