Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Camat Duo Koto, Naweri tokoh masyarakat nagari Simpang Tonang dan ratusan warga yang bersemangat menyampaikan berbagai aspirasi terkait kebutuhan pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik di nagari itu.
Dalam pertemuan tersebut, salah seorang warga meminta agar pemerintah membangun sekolah khusus bagi penyandang disabilitas di Kecamatan Duo Koto.
Ia menyampaikan bahwa saat ini, anak-anak penyandang disabilitas di Kecamatan Duo Koto mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, karena fasilitas pendidikan yang tersedia masih sangat terbatas.
“Kami berharap pemerintah bisa mendirikan sekolah disabilitas di daerah ini, karena saat ini belum ada fasilitas khusus yang memadai untuk anak-anak kami yang berkebutuhan khusus. Mereka juga punya hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas,” ujarnya.
Menanggapi permintaan tersebut, Ali Muda menyatakan akan memperjuangkan aspirasi warga Pasaman terkait pembangunan sekolah disabilitas ini. Menurutnya, penyediaan akses pendidikan bagi penyandang disabilitas adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk menjamin kesetaraan hak bagi seluruh masyarakat.
“Saya memahami pentingnya pendidikan bagi semua, termasuk anak-anak disabilitas. Saya akan membawa usulan ini ke DPRD dan mendorong agar pemerintah provinsi bisa merealisasikan pembangunan sekolah ini. Semoga ini bisa menjadi perhatian serius dan segera direalisasikan demi masa depan generasi muda Pasaman,” ungkap Ali Muda dalam sambutannya.
Kegiatan reses ini menjadi kesempatan penting bagi masyarakat untuk menyuarakan kebutuhan mereka secara langsung kepada wakil rakyat.
Selain permintaan pembangunan sekolah disabilitas, warga juga menyampaikan sejumlah usulan terkait perbaikan infrastruktur jalan dan fasilitas kesehatan di beberapa titik di Pasaman.
“Semua aspirasi masyarakat sudah kami catat dan secepatnya akan dicarikan solusinya,” tegas Ali Muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar