PRABUMULIH, RUBRIKTERKINI – Proyek normalisasi Sungai Kelekar di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Prabumulih Selatan, Kota Prabumulih, kembali menjadi sorotan publik. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) MRLB Sumsel menemukan sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaan proyek yang seharusnya telah rampung pada akhir tahun anggaran 2024.
Ketua LSM MRLB, Sastra Amyadi, mengungkapkan keheranannya atas kelanjutan proyek tersebut. "Bagaimana bisa proyek ini masih terus berjalan meski tahun anggarannya sudah habis? Ini patut dipertanyakan," ujarnya pada Selasa (28 Februari 2025).
Selain molornya waktu pengerjaan, LSM MRLB juga mengungkap adanya permasalahan baru yang timbul akibat proyek ini, yaitu erosi tanah. Erosi yang terjadi di sekitar lokasi proyek telah menyebabkan beberapa rumah warga mengalami retak dan kerusakan.
"Erosi tanah ini sangat membahayakan warga. Rumah-rumah mereka menjadi rawan runtuh. Ini adalah dampak langsung dari proyek yang seharusnya memberikan manfaat, namun justru menimbulkan kerugian bagi masyarakat," tambah Sastra.
Warga Mengeluh, Pemerintah Belum Beri Tanggapan
Rudi, salah satu warga yang rumahnya terdampak, mengungkapkan kekecewaannya atas kondisi yang dialaminya. "Kami sangat terganggu dengan adanya proyek ini. Rumah kami menjadi retak dan kami khawatir akan roboh," keluhnya.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait mengenai keluhan warga dan temuan LSM MRLB. Lambannya respon pemerintah ini semakin menambah keresahan masyarakat.
Editor:Heru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar